1. Mengumpulkan dua
tapak tangan. Lalu ditiup dan dibacakan Qul huwal-lahu ahad, Qul a’uudzu
birabbil falaqi dan Qul a’uudzu birabbin naas. Kemudian dengan dua tapak tangan
mengusap tubuh yang dapat dijangkau dengannya. Dimulai dari kepala, wajah dan
tubuh bagian depan tiga kali. [HR. Al-Bukhari 9/62 dengan Fathul Baari dan
Muslim 4/1723]
2. Barangsiapa membaca
dua ayat tersebut (Al-Baqarah (2): 385-386) pada malam hari, maka dua
ayat tersebut telah mencukupkan-nya.” [HR. Al-Bukhari dengan Fathul
Bari 9/94 dan Muslim 1/554]
3.
بِاسْمِكَ
رَبِّيْ وَضَعْتُ جَنْبِيْ، وَبِكَ أَرْفَعُهُ، فَإِنْ أَمْسَكْتَ نَفْسِيْ
فَارْحَمْهَا، وَإِنْ أَرْسَلْتَهَا فَاحْفَظْهَا بِمَا تَحْفَظُ بِهِ عِبَادَكَ
الصَّالِحِيْنَ
“Dengan nama Engkau, wahai Tuhanku, aku meletakkan lambungku. Dan
dengan namaMu pula aku bangun daripadanya. Apabila Engkau menahan rohku (mati),
maka berilah rahmat padanya. Tapi, apabila Engkau melepaskannya, maka
peliharalah, sebagaimana Engkau memelihara hamba-hambaMu yang shalih.”[HR. Al-Bukhari 11/126, Muslim 4/2084.]
4.
اَللَّهُمَّ
إِنَّكَ خَلَقْتَ نَفْسِيْ وَأَنْتَ تَوَفَّاهَا، لَكَ مَمَاتُهَا وَمَحْيَاهَا،
إِنْ أَحْيَيْتَهَا فَاحْفَظْهَا، وَإِنْ أَمَتَّهَا فَاغْفِرْ لَهَا. اَللَّهُمَّ
إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَافِيَةَ
“Ya Allah! Sesungguhnya Engkau menciptakan diriku, dan Engkaulah
yang akan mematikannya. Mati dan hidupnya hanya milikMu. Apabila Engkau
menghidupkannya, maka peliharalah. Apabila Engkau mematikannya, maka ampunilah.
Ya Allah! Sesungguhnya aku memohon kepadaMu keselamatan.”[HR. Muslim 4/2083, Ahmad 2/79]
5.
اَللَّهُمَّ
قِنِيْ عَذَابَكَ يَوْمَ تَبْعَثُ عِبَادَكَ
“Ya Allah! Jauhkanlah aku dari siksaanMu pada hari Engkau
membangkitkan hamba-hambaMu.” (Dibaca
satu kali) [HR. Abu Dawud,
4/311, Shahih At-Tirmidzi 3/143.]
6.
بِاسْمِكَ
اللَّهُمَّ أَمُوْتُ وَأَحْيَا
“Dengan namaMu, ya Allah! Aku mati dan hidup.”[HR. Al-Bukhari 11/113 dengan Fathul Baari dan Muslim
4/2083.]
7.
اَللَّهُمَّ
رَبَّ السَّمَاوَاتِ السَّبْعِ وَرَبَّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ، رَبَّنَا وَرَبَّ
كُلِّ شَيْءٍ، فَالِقَ الْحَبِّ وَالنَّوَى، وَمُنْزِلَ التَّوْرَاةِ
وَاْلإِنْجِيْلِ وَالْفُرْقَانِ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ كُلِّ شَيْءٍ أَنْتَ
آخِذٌ بِنَاصِيَتِهِ. اَللَّهُمَّ
أَنْتَ اْلأَوَّلُ فَلَيْسَ قَبْلَكَ شَيْءٌ، وَأَنْتَ اْلآخِرُ فَلَيْسَ بَعْدَكَ
شَيْءٌ، وَأَنْتَ الظَّاهِرُ فَلَيْسَ فَوْقَكَ شَيْءٌ، وَأَنْتَ الْبَاطِنُ
فَلَيْسَ دُوْنَكَ شَيْءٌ، اقْضِ عَنَّا الدَّيْنَ وَأَغْنِنَا مِنَ الْفَقْرِ
“Ya Allah, Tuhan yang menguasai langit yang tujuh, Tuhan yang
menguasai arasy yang agung, Tuhan kami dan Tuhan segala sesuatu. Tuhan yang
membelah butir tumbuh-tumbuhan dan biji buah, Tuhan yang menurunkan kitab
Taurat, Injil dan Furqan (Al-Qur’an). Aku berlindung kepadaMu dari kejahatan
segala sesuatu yang Engkau memegang ubun-ubunnya. Ya Allah, Engkau-lah yang
pertama, sebelumMu tidak ada sesuatu. Engkaulah yang terakhir, setelahMu tidak
ada sesuatu. Engkau-lah yang lahir, tidak ada sesuatu di atasMu, Engkau-lah
yang Batin, tidak ada sesuatu yang menghalangiMu, lunasilah utang kami dan
berilah kami kekayaan hingga terlepas dari kefakiran.” [HR. Muslim 4/2084]
8.
الْحَمْدُ
لِلَّهِ الَّذِيْ أَطْعَمَنَا وَسَقَانَا وَكَفَانَا وَآوَانَا، فَكَمْ مِمَّنْ
لاَ كَافِيَ لَهُ وَلاَ مُؤْوِيَ
“Segala puji bagi Allah yang memberi makan kami, memberi minum
kami, mencukupi kami, dan memberi tempat berteduh. Berapa banyak orang yang
tidak mendapatkan siapa yang memberi kecukupan dan tempat berteduh.” [HR. Muslim 4/2085]
9.
اَللَّهُمَّ
عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَاطِرَ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ، رَبَّ كُلِّ
شَيْءٍ وَمَلِيْكَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَعُوْذُ بِكَ
مِنْ شَرِّ نَفْسِيْ، وَمِنْ شَرِّ الشَّيْطَانِ وَشِرْكِهِ، وَأَنْ أَقْتَرِفَ
عَلَى نَفْسِيْ سُوْءًا أَوْ أَجُرُّهُ إِلَى مُسْلِمٍ
“Ya Allah, Tuhan yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, Tuhan
pencipta langit dan bumi, Tuhan yang menguasai segala sesuatu dan yang
merajainya. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau.
Aku berlindung kepadaMu dari kejahatan diriku, kejahatan setan dan balatentaranya,
atau aku berbuat kejelekan pada diriku atau aku mendorongnya kepada seorang
Muslim.” [HR. Abu Dawud 4/317, Shahih
At-Tirmidzi 3/142]
10.
اَللَّهُمَّ
أَسْلَمْتُ نَفْسِيْ إِلَيْكَ، وَفَوَّضْتُ أَمْرِيْ إِلَيْكَ، وَوَجَّهْتُ
وَجْهِيَ إِلَيْكَ، وَأَلْجَأْتُ ظَهْرِيْ إِلَيْكَ، رَغْبَةً وَرَهْبَةً
إِلَيْكَ، لاَ مَلْجَأَ وَلاَ مَنْجَا مِنْكَ إِلاَّ إِلَيْكَ، آمَنْتُ بِكِتَابِكَ
الَّذِيْ أَنْزَلْتَ وَبِنَبِيِّكَ الَّذِيْ أَرْسَلْتَ
“Ya Allah, aku menyerahkan diriku kepadaMu, aku menyerahkan
urusanku kepadaMu, aku menghadapkan wajahku kepadaMu, aku menyandarkan
punggungku kepadaMu, karena senang (mendapatkan rahmatMu) dan takut pada
(siksaanMu, bila melakukan kesalahan). Tidak ada tempat perlindungan dan
penyelamatan dari (ancaman)Mu, kecuali kepadaMu. Aku beriman pada kitab yang
telah Engkau turunkan, dan (kebenaran) NabiMu yang telah Engkau utus.” Apabila Engkau meninggal dunia (di
waktu tidur), maka kamu akan meninggal dunia dengan memegang fitrah
(agama Islam). [HR. Al-Bukhari 11/13 dengan
Fathul Baari dan Muslim 4/2081]
dinukil dari Kitab “Hisnul Muslim”, karya
Syaikh Sa’id bin ‘Aly al-Qahthoni